Assalamu
‘alaikum Wr. Wb.
Pada
tulisan ini, kembali saya ingin menceritakan apa yang saya dapat dan terjadi
pada Pra PKMJ II yang untuk pertama kalinya bisa saya hadiri dan sayangnya saya telah 12 menit. Masih sama
seperti sebelumnya, Pra PKMJ kali ini diadakan di Gedung Dewi Sartika lantai 7 dan
dimulai pada jam 1 siang.
Pemateri
pertama diisi oleh Kak Arief Setiawan. Dengan materi yang berjudul ‘Manajemen
Organisasi dan Event Organizer’, Kak
Arief menjelaskan mengenai apa itu manajemen. Manajemen itu seni, begitu
katanya. Selain itu, Kak Arief juga menjelaskan apa yang dimaksud Event Organizer dan hal-hal yang harus dilakukan
agar suatu event dapat berjalan dengan baik beserta kendala-kendalanya.
Event Organizer
atau EO adalah sekumpulan orang yang mengatur acara atau disebut juga pengatur
acara. EO mempunyai beberapa urgensi, diantaranya: adanya event untuk membawa
nama baik kampus, contoh dari event ini adalah Kalkulus Cup yang diselenggarkan
oleh Matematika UNJ; memudahkan pelaksanaan event; dan membuat event lebih
menarik. Urgensi-urgensi itu berkaitan dengan SDM (Sumber Daya Manusia).
Semakin banyak SDM berkualitas, semakin memudahkan pelaksanaan event.
Kak
Arief juga menjelaskan tentang prinsip membuat event yang diantaranya, why, what, where, when, dan how. Pelaksanaan event harus jelas
tujuannya dan bagaimana cara mengonsep event kembali lagi kepada SDM yang
berkualitas.
Dalam
pengelolaan event, ada dasar-dasar pengelolaan yang harus diperhatikan. Seperti
dalam menjalankan ide, ide yang ada harus dicatat dan diungkapkan. Ide
diwujudkan dalam konsep event. Menurut Kak Arief, saat pengelolaan acara, sie.
acara menjadi orang-orang yang paling sibuk dalam mengatur acara dan menghadapi
kendala-kendala. Selain itu, konsep juga jangan terlalu sederhana agar tidak
kalah dengan universitas lain. Juga, konsep dapat diterima oleh yang terlibat. EO
juga harus menurunkan ego pribadi, sesuatu yang dirasa tidak sesuai harus diungkapkan
tapi dengan alasan yang jelas.
Tahapan
dalam membuat suatu event, yaitu
konsep yang menarik dan kreatif, proses tahapan pembuatan event, dan eksekusi event
yang signifikan. Sebelum event
berlangsung, diperlukan adanya briefing sebelumnya dan susunan acara tidak
hanya dibahas oleh sie. acara, tapi juga
semua panitia.
EO
harus punya tujuan yang jelas, konsep dan ide yang kreatif dan menarik, punya
SDM yang berkuantitas, berkualitas, dan solid. Setelah penjelasan itu, Kak Arief
menunjukkan video tentang teamwork yang baik dan buruk. Lalu, dilanjutkan
dengan sesi tanya jawab. Di sela-sela pemberian materinya, Kak Arief
mengungkapkan suka dukanya dalam menyelenggarakan event.
Pemateri
selanjutnya adalah Kak Ahmad Rizky yang dimoderatori oleh Kak Muhammad Dion
Ramadhan. Kak Rizky menjelaskan materi berjudul ‘Kapita Selekta Lagislatif’. Kak
Rizky memulai materinya dengan sejarah pembentukan lembaga legislatif yang
bermula dari seorang filsuf yang merasakan pahitnya pemerintahan Inggris. Lalu,
ia membuat sebuah buku yang menyatakan adanya tiga kekuasaan, yaitu legislatif,
eksekutif, dan federatif. Sejarah legislatif juga dipengaruhi adanya revolusi
Perancis pada 1889.
Kak
Rizky mengatakan poin legislatif, terdiri dari peraturan, legislasi, dan
pengawasan. Berdasarkan UUD 1945, tugas dan wewenang legislatif adalah
membentuk undang-undang; fungsi legislasi, fungsi anggaran, dan fungsi
pengawasan; dan lain-lain. Hak-hak legislasi, yaitu hak interpelasi, hak
angket, hak menyatakan pendapat, hak budget, hak bertanya, hak imunitas, hak
petisi, hak inisiatif, dan hak amandemen.
Kegiatan
yang dilakukan eksekutif pasti dinilai oleh legislatif. Penilaian itu ada
penilaian kuantitatif yang berhubungan dengan administrasi, kualitatif yang
dinilai ketika kegiatan berlangsung, dan anggaran.
Setelah
pemberian materi oleh Kak Rizky selesai, dilanjutkan sesi tanya jawab. Salah
satu penanya ada yang bertanya tentang pedoman legislatif di UNJ. Kak Rizky
menjawab, Seperti DPR yang punya pedoman UUD 1945 dan Pancasila, di UNJ juga
ada pedoman untuk seluruh OPMAWA, yaitu AD/ART dan Peraturan OPMAWA.
Sekitar
jam 3 lewat 15 menit pemberian materi selesai. Kami—para peserta PKM—diberi
waktu untuk shalat ashar dan disuruh berkumpul kembali jam setengah 4 di
lapangan Daksinapati, lalu kami diinstruksikan untuk membentuk barisan. Di sana
kami melakukan temu kelompok tanpa kakak fasil untuk membahas apapun yang
berhubungan dengan PKMJ.
Setelah
beberapa menit, kami diinstruksikan untuk membentuk lingkaran besar. Berlanjut
ke evaluasi. Saat evaluasi berlangsung, hujan turun cukup deras. Kami berlari
ke pelataran masjid. Setelah itu, masuk ke masjid dan segera dipindahkan ke
aula masjid. Di aula, evaluasi masih berlanjut sampai acara selesai jam
setengah 6.
Itulah
yang saya dapat dari Pra PKMJ II kemarin. Sekian dari saya, kurangnya mohon
maaf.
Wassalamu
‘alaikum Wr. Wb.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar